REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai langkah masyarakat Inggris memilih keluar dari Uni Eropa (Brexit) merupakan hal yang mengejutkan dan tidak diduga sebelumnya.
"Memang keputusan ini ada unsur kejutan karena dari kemarin sudah terlihat hasil polling yang menang tetap berada di UE, tapi ternyata tidak," kata Darmin di Jakarta, Jumat (24/6).
Darmin mengatakan kondisi ini sedikit berpengaruh kepada pasar keuangan global dan menimbulkan gejolak kecil terhadap pergerakan bursa saham dunia yang secara tidak langsung ikut berpengaruh ke Indonesia. "Kejutan itu memang membuat dampak gejolak sedikit lebih besar sehingga kami melihat baik di pasar uang, pasar modal, apalagi di pasar nilai tukar berbagai negara terjadi pergerakan," ujarnya.
Baca: Jepang Cemaskan Keputusan Inggris Tinggalkan Uni Eropa
Darmin menjamin kondisi perekonomian akan tetap terjaga dengan baik, dan pemerintah bersama Bank Indonesia selalu berkomunikasi untuk mengambil langkah yang diperlukan agar situasi tetap terkendali terhadap gejolak eksternal.
"Kami akan menjaga komunikasi dengan pejabat di regional dan siap berkoordinasi sesuai perkembangan. Pemerintah dan Bank Indonesia berkomunikasi terus, dan seterusnya menjalin hubungan secara erat," katanya.
Darmin menegaskan pemerintah Indonesia selalu menjunjung tinggi kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan Uni Eropa maupun Inggris sebagai mitra ekonomi.
Sebelumnya, dalam referendum yang dilakukan pada Jumat pagi waktu setempat, sebanyak 52 persen rakyat Inggris menginginkan untuk keluar dari Uni Eropa. Hasil referendum itu akan membuat Inggris menarik diri dari keanggotaan UE setelah bergabung selama 43 tahun.
Inggris menjadi negara pertama yang keluar dalam sejarah 60 tahun keberadaan kelompok Eropa tersebut.