REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS kembali melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya pada Rabu (29/6) atau Kamis (30/6) pagi WIB, karena respons investor terhadap aset-aset berisiko seperti poundsterling Inggris pulih dan permintaan terhadap mata uang greenback berkurang.
Poundsterling menguat terhadap greenback untuk kedua kalinya pada Rabu (29/6), setelah terjun ke tingkat terendah dalam 31 tahun terakhir pada Senin (27/6), karena pilihan mengejutkan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada Jumat (24/6).
Hasil referendum Inggris mengejutkan pasar dan mendorong kekhawatiran besar pada stabilitas ekonomi Inggris dan kawasan Euro. Poundsterling berturut-turut pulih 0,9 persen dan 0,65 persen terhadap greenback pada akhir perdagangan Selasa dan Rabu, karena para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussels untuk pertemuan dua hari guna membahas keputusan Inggris meninggalkan blok itu.
Langkah para pemimpin Uni Eropa itu meningkatkan spekulasi bahwa para pembuat kebijakan dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi kejatuhan ekonomi.Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,51 persen menjadi 95,755 pada akhir perdagangan Rabu (29/6).