REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Di lima bulan awal 2016, kinerja Askrindo Syariah menunjukkan hasil positif dengan mencatatkan pencapaian ujrah 50 persen dari target. Kebutuhan sinergi dan meningkatnya pemahaman lembaga keuangan syariah akan peran penjaminan ikut mendorong pertumbuhan usaha Askrindo Syariah.
Direktur Utama Askrindo Syariah, Pribadi mengungkapkan, pencapaian ujrah Askrindo Syariah per Mei 2016 sudah melampaui target operasional lima bulan. Di akhir Mei, ujrah yang diperoleh sudah 50 persen dari target atau Rp 64 miliar.
Target ujrah Askrindo Syariah hingga akhir tahun ini sendiri sekitar Rp 120 miliar. Ia optimistis target ini bisa dicapai hingga akhir tahun.
Selain lembaga keuangan syariah mulai paham pentingnya peran penjaminan, lembaga keuangan non bank (LKNB) syariah seperti perusahaan pembiayaan juga sudah mulai butuh sinergi dengan perusahaan penjaminan jadi faktor pendorong usaha Askrindo Syariah.
''Perusahaan pembiayaan mulai melihat ada kebutuhan bekerja sama dengan perusahaan penjaminan. Ini seiring dibolehkannya perusahaan pembiayaan untuk membiayai UKM oleh OJK,'' kata Pribadi kepada Republika baru-baru ini.
Saat ini 90 persen penjaminan Askrindo Syariah masih perbankan syariah dan 10 persen sisanya adalah perusahaan pembiayaan syariah. Tapi ke depan, potensi perusahaan pembiayaan masih besar.
''Ke depan perusahaan pembiayaan akan lebih bagus karena kuat di penagihan dan terbisa menagih cicilan motor dan SDM pun lebih banyak dari bank. Perusahaan pembiayaan tinggal menguatkan pemahaman analisis pembiayaan, itu bisa dipelajari,'' ungkap Pribadi.