REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebuah ledakan menargetkan area pembelanjaan sibuk di Baghdad pada Sabtu (2/7) tengah malam. ISIS mengaku bertanggungjawab atas insiden yang menewaskan 82 jiwa tersebut.
Sebuah truk dengan bahan peledak meledak di Karrada wilayah tengah Baghdad. Insiden menewaskan 82 orang dan melukai setidaknya 200 lainnya. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebah surat yang diedarkan secara online. Mereka mengatakan ledakan merupakan bom bunuh diri.
Karrada sedang dalam kondisi sibuk saat insiden terjadi, sebab banyak warga Irak berbuka puasa. Polisi mengatakan jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah, karena masih banyak tubuh tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur.
Ini merupakan pengeboman paling mematikan di Irak sejak pasukan pemerintah merebut Fallujah bulan lalu dari ISIS.
Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan, orang melemparkan batu ke konvoi Perdana Menteri Haider al-Abadi di Karrada. Mereka melampiaskan kemarahan mereka pada ketidakmampuan aparat melindungi wilayah itu.
Satu alat peledak pinggir jalan juga meledak pada tengah malam di sebuah pasar di al-Shaab. Polisi dan sumber medis mengatakan, insiden itu menewaskan sedikitnya dua orang.
Pasukan Iran pada 26 Juni menyatakan kekalahan ISIS di Fallujah. Abadi memerintahkan serangan setelah serangkaian pengeboman mematikan di beberapa wilayah Syiah di Baghdad.