Sabtu 09 Jul 2016 00:40 WIB

Wisata Nusa Penida Dibanjiri Pelancong

Nusa Penida, Bali
Foto: Indonesiatravel
Nusa Penida, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA PENIDA -- Sejumlah objek wisata di Pulau Nusa Penida yang lokasinya terpisah dengan daratan Bali yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung 'dibanjiri' pelancong domestik serangkaian libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

Pantauan pada Jumat (8/7), Pelabuhan Penyeberangan Tribuasa, Desa Kusamba, Klungkung maupun dari Pantai Sanur, Kota Denpasar meningkat signifikan dibanding hari-hari biasa.

Wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari Bali sendiri banyak berkunjung ke Nusa Penida yang memiliki panorama pemandangan yang indah. Objek wisata Nusa Penida tersebut antara lain Pantai Atuh, Pasih Uug, Angel Billabong, Bukit Teletabies dan sejumlah tempat suci umat Hindu.

Wisata spiritual bagi masyarakat Bali untuk melakukan persembahyangan ke sejumlah Pura antara lain Pura Pentaran Ped, Giri Putri dan Puncak Mundi. Selain itu juga Pura Palungan yang terletak di Dusun Karangdawa, Desa Bungamekar mengalami hal sama karena lokasi pura sangat eksotik sambari wisata spiritual juga melihat keindahan alam pantai Kelingking.

"Banyak pelancong memanfaatkan liburan lebaran berwisata ke Nusa Penida baik wisata spiritual maupun menikmati pesona pemandangan alam. Lonjakan penumpang penyeberangan menambah trip dari Kusamba sebanyak 12 kali dan sebaliknya dari Nusa Penida sebanyak 13 trip, " kata pengelola Gangga Express I Nyoman Landep.

Ia memperkirakan lonjakan penumpang terus berlangsung hingga liburan usai. Lonjakan kunjungan tidak hanya dialami Nusa Gede, Nusa Lembongan lebih ramai lagi. Sedangkan wisatawan mancanegara juga ada yang berbaur berkunjung ke Nusa Penida umumnya dari Cina, namun jumlahnya tidak begitu banyak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement