Selasa 12 Jul 2016 10:10 WIB

Pasca-Lebaran, Permohonan Kartu Kuning di Sukabumi Meningkat

Rep: Riga Iman/ Red: M Akbar
Seorang warga menunjukkan kartu AK/1 (kartu kuning) yang telah dibuatnya di kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (11/5).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Seorang warga menunjukkan kartu AK/1 (kartu kuning) yang telah dibuatnya di kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah warga yang membuat kartu pencari kerja atau kartu kuning mengalami peningkatan. Kondisi ini terjadi selepas libur lebaran.

‘’Permohonan pembuatan kartu kuning naik dibandingkan hari biasa,’’ ujar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja,dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Sukabumi Bude Daryana kepada wartawan Selasa (12/7).

Bude mencontohkan pada hari pertama masuk kerja selepas libur lebaran lalu jumlah permohonan pencari kerja mencapai 200 orang. Namun sekarang, kata dia, permohonan kartu kuning ini sudah terlihat sejak pagi hingga siang hari. ''Mereka rata-rata ingin bekerja ke luar Sukabumi seperti Jakarta dan Bekasi serta daerah industri lainnya,'' ujarnya.

Bude menjelaskan pemkot sebenarnya mengimbau agar warga Sukabumi bekerja di dalam kota sendiri. Pasalnya, saat ini ada sejumlah perusahaan yang membuka kesempatan kerja di Sukabumi.

Namun diakui Bude, jumlah pencari kerja di Sukabumi tidak sebanding dengan jumlah lowongan kerja. Data Dinsosnakertrans menyebutkan, setiap tahunnya lowongan kerja yang tersedia mencapai 500 setiap tahunnya. ‘’Sementara jumlah pencari kerja jauh lebih banyak,’’ imbuh dia.

Menurut Bude, jumlah pembuatan kartu kuning akan meningkat dalam beberapa pekan ke depan. Pasalnya, momen selepas libur lebaran bertepatann dengan kelulusan tingkat SMA/SMK. Salah seorang pencari kerja Taufik Hidayat (19 tahun) mengatakan, dia membuat kartu kuning untuk mencari kerja di Cikarang, Bekasi.

‘’Memang untuk melamar kerja ke luar Sukabumi,’’ ujar warga Cipanengah, Kecamatan Citamiang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement