Jumat 15 Jul 2016 08:54 WIB

AS Diduga Terlibat dalam Konflik Kashmir

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu anggota pendiri kelompok militan Pakistan, Lashkar e-Taiba, Hafiz Saeed menyebut keterlibatan AS dalam konflik Kashmir. Foto diambil pada Rabu, 13 Juli 201.
Foto: AP Photo/K.M. Chaudary
Salah satu anggota pendiri kelompok militan Pakistan, Lashkar e-Taiba, Hafiz Saeed menyebut keterlibatan AS dalam konflik Kashmir. Foto diambil pada Rabu, 13 Juli 201.

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Salah satu anggota pendiri kelompok militan Pakistan, Lashkar e-Taiba, Hafiz Saeed mengungkapkan Amerika Serikat (AS) telah mendukung terjadinya kekerasan di Kashmir. Selama ini, di wilayah pegunungan itu konflik antara Pakistan dan India terjadi.

Saeed mengatakan AS memberi kesempatan kepada India untuk melancarkan seragan di Kashmir. Puluhan orang telah tewas di wilayah itu setelah pasukan keamanan India membunuhh salah seorang kepala kelompok militan tersebut.

"Tindakan AS hanya akan menyebabkan peningkatan kekerasan. AS mendukung penindasan terjadi dan bersama dengan India," ujar Saeed dalam sebuah wawancara dengan AP, Kamis (14/7).

AS memasukkan Saeed dalam daftar teroris. Dia adalah orang nomor satu yang paling dicari di India. AS bahkan menghargai kepalanya sebesar 10 juta dolar AS.

Saeed menjelaskan selama ini AS tidak menunjukkan keterlibatan apa pun dalam konflik di Kashmir antara India dan militan Pakistan. Negara itu, disebut olehnya seakan-akan memperlihatkan kekerasan di wilayah itu hanyalah sebuah konflik internal.

Atas dugaan keterlibatan AS, Saeed mengatakan hendak melakukan demonstrasi untuk memaksa Pemerintah Pakistan memutuskan hubungan dengan Negeri Paman Sam itu. Jika tidak demikian, maka pemerintah harus meyakinkan AS tidak akan turut campur tangan dalam konflik di Kashmir yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kelompok Lashkar-e-Taiba selama ini menuntut Kashmir berada di bawah pemerintahan Pakistan atau berdiri sendiri sebagai sebuah negara merdeka. Namun, India tidak menerima hal itu karena merasa memiliki hak atas wilayah di dekat pegunungan Himayala tersebut.

AS menyangkal tudingan intervensi dalam konflik Kashmir. Negara itu tetap menekankan permasalahan itu bersifat internal, antara India dan Pakistan.

"Kami tidak memiiki campur tangan apa pun. India dan Pakistan harus berdiskusi secara internal bagaimana mengatasi konflik di Kashmir," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement