REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sejumlah pedagang daging sapi di Kota Bandarlampung menyebutkan harga daging di daerah itu setelah Lebaran 2016 masih tetap bertahan tinggi, yakni mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg).
"Menjelang Lebaran, harga daging memang sempat mencapai Rp 140 ribu per kg, namun setelah itu turun ke harga normalnya, yakni Rp 120 ribu per kg," kata Andre, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Gudanglelang Bandarlampung, Senin (18/7).
Ia memprediksi harga daging sulit turun di bawah Rp100.000/kg karena harga sapi masih tinggi, baik sapi hasil penggemukan maupun sapi lokal. Selain itu, ia juga menyebutkan kecenderungan masyarakat yang tetap lebih menyukai daging sapi segar dibandingkan daging beku impor.
Beberapa pedagang lainnya juga menyebutkan harga masih berkisar Rp 120 ribu per kg, dan permintaan atas daging tetap stabil. Povinsi Lampung merupakan salah satu penyuplai ternak tersebut ke sejumah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Jawa Barat. Di Lampung terdapat sebelas "feedloter" atau perusahaan penggemukan sapi potong dengan kapasitas kandang 117.700 ekor.
Berdasarkan data dari Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), stok sapi di Provinsi Lampung pada 2016 mencapai 100 ribu ekor atau setara daging segar sebanyak 18 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya mencapai 24 ribu ton.