Rabu 20 Jul 2016 02:38 WIB

Dana Penanggulangan Kemiskinan Purbalingga Didominasi Rehab Rumah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Pandega/Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Untuk menanggulangi kemiskin di wilayahnya, Pemkab Purbalingga menggelontorkan dana yang cukup besar melalui APBD. Dalam Rapat Paripurna DPRD tentang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerha (RPJMD) Kabupaten Purbalingga 2016-2021, Selasa (19/7), Bupati Purbalingga Tasdi menyatakan dalam APBD Perubahan 2016, Pemkab mengalokasikan anggaran Rp 33,2 milar untuk mengatasi kemiskinan.

Annggaran sebanyak itu, menurutnya, dibagi-bagi untuk berbagai sektor. Antara lain, untuk program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dialokasikan dana sebesar Rp 21,5 miliar dan untuk program jambanisasi dianggarkan Rp 2,8 miliar.

''Untuk program RTLH, dengan dana tersebut akan dilakukan rehab bagi bagi 2.150 unit rumah warga. Sedangkan untuk program jambanisasi, akan dibangun 4.388 unit jamban,'' jelasnya.

Selain itu, Pemkab juga menganggarkan dana untuk membantu pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin sebesar Rp 3 miliar. Dana tersebut, kusus diberikan bagi anak-anak yang mengalami putus sekolah karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

''Dalam progran bantuan pendidikan ini, kita menyasar sekitar 1.000 anak usia SD dan 900 anak usia SMP,'' jelasnya.

Sedangkan di bidang layanan kesehatan, Bupati menyatakan, Pemkab juga menganggarkan dana Rp 5,9 miliar untuk menfasilitasi layanan kesehatan bagi warga miskin yang tidak masuk dalam kuota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Termasuk di dalamnya, untuk percepatan penanganan penderita gizi buruk, peningkatan intensitas layanan  dan penanganan ibu hamil dengan risiko tinggi (risti), peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

''Langkah lainnya, kita juga melakukan pemberdayaan keluarga miskin produktif yang belum memiliki atau akan merintis kegiatan usaha dan pengemabangan serta peningkatan usaha makro bagi keluarga miskin yang telah memiliki kegiatan produktif,'' kata Tasdi.

Meski telah mengalokasikan dana yang cukup besar, Bupati menyatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan tidak hanya akan bisa diatasi dengan cepat tanpa peran serta semua pihak. Untuk itu, dia berharap ada dukungan dari kalangan pengusaha swasta untuk ikut membantu mengatasi masalah ini. ''Dengan keterlibatan masyarakat, maka penanggulangan kemiskin akan bisa ditanggulangi secara sistematis, terarah, sinergis dan terpadu dengan melibatkan semua sektor,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement