REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mendapatkan hukuman bertubi-tubi, Persija Jakarta masih belum terlepas dari derita yang dialaminya. Kini, Macan Kemayoran tidak direstui oleh Polresta Solo untuk menggelar keramaian.
Praktis Persija tak bisa menggunakan Stadion Manahan Solo sebagai markas sementaranya. Akibatnya, Persija harus mamainkan laga home di kandang lawannya. Terdekat adalah menjamu Madura United pada Ahad (24/7) mendatang.
Tentu saja kondisi ini menguntungkan tim lawan. Meski Persija berstatus sebagai tim tuan rumah tapi sejatinya merekalah yang memainkan laga tandang di Stadion Gelora Bangkalan, Madura.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh ketua Pantia Pelaksana (Panpel) Persija, Bobby Kusumahadi saat dihubungi melalui sambungan seluler. "Alasannya karena ada kasus bom dan teror beberapa waktu lalu. Sehingga Persija tidak bisa main di Solo," kata Bobby, Rabu (20/7).
Bobby mengatakan keputusan pihaknya untuk memilih markas lawan sebagai kandangnya bukanlah pilihan yang menguntungkan. Namun, itu harus segera diputuskan mengingat terbatasnya waktu dan izin dari kepolisan setempat sudah dikantongi.
Meski demikian, Bobby berharap situsai ini tidak menyurutkan semangat juang Skuat Macan Kemayoran untuk meraih poin penuh di laga kandang.
Hanya saja keputusan Panpel untuk menjadikan Stadion Gelora Bangkalan hanya sementara. Sebab Panpel sendiri mengincar Stadion Wibawa Mukti, Cikarang sebagai venue laga Persija selanjutnya. Rencananya mereka akan menggunakan stadion tersebut saat menjamu Surabaya Bhayangkara United (BSU) pada tanggal 30 Juli nanti.
Ketua Umum The Jakmania, Achmad Supriyanto berharap penderitaan tim kesayangannya segera berakhir. Pria yang akrab disapa Richard itu mengakui jika situasi yang tengah terjadi itu berpotensi menggangu performa Macan Kemayaoran di laga Indonesia Soccer Championship (ISC) A.