Senin 01 Aug 2016 07:49 WIB

Cuaca Buruk, Harga Ikan Segar Naik

Harga ikan segar naik akibat cuaca buruk yang membuat nelayan tak melaut
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Harga ikan segar naik akibat cuaca buruk yang membuat nelayan tak melaut

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Cuaca yang buruk di sejumlah daerah berimbas pada harga ikan segar yang melambung. Salah satunya, di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harga ikan naik cukuo tinggi karena cuaca buruk di sejumlah daerah yang mengakibatkan nelayan tidak melaut.

Salah seorang pedagang ikan segar di kawasan Pasar Argosari Gunung Kidl Heru Ruswanto di Gunung Kidul, Senin (1/8) mengatakan kenaikan yang terjadi sejak beberapa pekan. Bahkan sejumlah ikan mulai susah didapatkan.

Ia mengatakan kenaikan harga ikan di Gunung Kidul bervariatif mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15 ribu per kilogram tergantung jenis ikan. Adapun ikan yang mengalami kenaikan, seperti ikan nila segar sekarang dijual dengan harga Rp 33 ribu dari sebelumnya Rp 28 ribu, cumi-cumi dari sebelumnya Rp 52 ribu kini dijual dengan harga Rp 61 ribu, ikan tenggiri Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 50 ribu dan ikan bawal mencapai Rp 50 ribu setiap kilogram dari sebelumnya Rp 40 ribu setiap kilogram.

Untuk ikan tuna sekarang sudah menembus angka Rp 60 ribu setiap kilogram. Padahal harga normalnya hanya Rp 52 ribu. "Ikan tuna yang paling susah didapatkan, tiga hari ada namun kemudian hilang lalu ada lagi," kata Heru.

Heru memprediksi kenaikan harga terjadi karena cuaca buruk yang sering terjadi sehingga banyak nelayan yang tidak melaut.

"Untuk ikan budi daya saya rasa juga sama. Banyak ikan yang sekarang cuma kecil-kecil," terangnya.

Ia mengakui naiknya harga ikan mengakibatkan penurunan omzet yang dipicu oleh banyaknya konsumen yang membatasi jumlah pembelian ikan segar. "Biasanya beli satu kilogram, sekarang cuma setengahnya," terangnya.

Salah seorang konsumen, Maya memilih mengurangi pembelian karena tingginya harga ikan. "Ya dikurangi, yang penting anak saya saja yang makan, kalau orang tuanya makan yang lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement