REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Cuaca yang buruk di sejumlah daerah berimbas pada harga ikan segar yang melambung. Salah satunya, di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harga ikan naik cukuo tinggi karena cuaca buruk di sejumlah daerah yang mengakibatkan nelayan tidak melaut.
Salah seorang pedagang ikan segar di kawasan Pasar Argosari Gunung Kidl Heru Ruswanto di Gunung Kidul, Senin (1/8) mengatakan kenaikan yang terjadi sejak beberapa pekan. Bahkan sejumlah ikan mulai susah didapatkan.
Ia mengatakan kenaikan harga ikan di Gunung Kidul bervariatif mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15 ribu per kilogram tergantung jenis ikan. Adapun ikan yang mengalami kenaikan, seperti ikan nila segar sekarang dijual dengan harga Rp 33 ribu dari sebelumnya Rp 28 ribu, cumi-cumi dari sebelumnya Rp 52 ribu kini dijual dengan harga Rp 61 ribu, ikan tenggiri Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 50 ribu dan ikan bawal mencapai Rp 50 ribu setiap kilogram dari sebelumnya Rp 40 ribu setiap kilogram.
Untuk ikan tuna sekarang sudah menembus angka Rp 60 ribu setiap kilogram. Padahal harga normalnya hanya Rp 52 ribu. "Ikan tuna yang paling susah didapatkan, tiga hari ada namun kemudian hilang lalu ada lagi," kata Heru.
Heru memprediksi kenaikan harga terjadi karena cuaca buruk yang sering terjadi sehingga banyak nelayan yang tidak melaut.
"Untuk ikan budi daya saya rasa juga sama. Banyak ikan yang sekarang cuma kecil-kecil," terangnya.
Ia mengakui naiknya harga ikan mengakibatkan penurunan omzet yang dipicu oleh banyaknya konsumen yang membatasi jumlah pembelian ikan segar. "Biasanya beli satu kilogram, sekarang cuma setengahnya," terangnya.
Salah seorang konsumen, Maya memilih mengurangi pembelian karena tingginya harga ikan. "Ya dikurangi, yang penting anak saya saja yang makan, kalau orang tuanya makan yang lain," katanya.