Kamis 04 Aug 2016 01:37 WIB

NU dan Muhammadiyah akan Lakukan Kurban Bersama

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Dwi Murdaningsih
Daging kurban dibungkus kresek putih.
Foto: Republika/Musiron
Daging kurban dibungkus kresek putih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) akan melakukan koordinasi bersama dalam pelaksanaan kurban. Rencananya kurban bersama akan dilakukan pada Idul Adha tahun ini.

Ketua Lazismu, Andar Nubowo mengatakan, koordinasi bersama tersebut sebagai langkah awal untuk mensinergikan program dua organisasi besar tersebut. Andar berharap kedepannya Lazismu dan Lazisnu terdepan dalam mengatasi persoalan umat.

"Jadi Lazismu dan Lazismu akan jadi garda terdepan lembaga zakat Indonesia mengatasi permasalahan umat dan bangsa dari sisi filantropi," ujar Andar kepada Republika.co.id, Rabu (3/8).

Nantinya, kata dia, NU dan Muhammadiyah akan bekerjasama dengan salah satu produk yaitu 'Bintang Tujuh' dalam pelaksanaan kurban. Event penyembelihan kurban bersama akan dilakukan dibeberapa titik.

Dia menambahkan, keduanya akan menjalin kemitraan strategis dalam penghimpunan dan pendistribusian zakat, infaq dan sadaqah. Dia menyebut terdapat tiga bidang kerjasama pendistribusian yang akan dilakukan yaitu, sosial, ekonomi kerakyatan dan advokasi.

"Harapannya ini menjadi langkah awal sinergi yang berkelanjutan," katanya.

Direktur NU Care-Lazisnu, Syamsul Huda menuturkan, program kurban bersama tersebut akan bekerjasama dengan beberapa sponsor. Dia menjelaskan, program kurban bersama tersebut untuk membangun ukhuwah.

Dia menjelaskan, nantinya akan dipilih tempat untuk melakukan kurban bersama. Ditempat tersebut akan dilakukan pemotongan bersama sekaligus pendistribusiannya.

"Harapannya di daerah dilakukan hal yang sama," tuturnya.

Lazismu dan NU Care-Lazisnu, dia melanjutkan, akan bersinergi terkait pengelolaan zakat, infaq dan sadaqah. Keduanya akan saling mengisi dan berbagi. Menurut dia, persoalan zakat, infaq dan sedekah masih banyak yang terlewatkan. Syamsul menegaskan kerjasama dua organisasi tersebut perlu dilakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement