REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pasukan militer Rusia mengatakan bahwa pemberontak Suriah di Aleppo telah melakukan serangan dengan gas beracun, Rabu (3/8). Gas itu ditembakkan di wilayah yang dikuasai oleh pemerintah negara tersebut.
Kantor berita Rusia, Interfax mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan gas tersebut. Sementara 20 lainnya dilaporkan tengah mendapat penanganan serius di rumah sakit. Serangan tepatnya dilakukan di atas Provinsi Idlib.
Pemberontak menembakkan gas klorin, setelah sebelumnya helikopter milik militer Rusia ditembak jatuh di dekat wilayah tersebut. Selama akhir pekan lalu, pertempuran antara pasukan Pemerintah Suriah yang didukung Rusia dengan pemberontak terus berlanjut di Aleppo.
Pengepungan terus dilakukan oleh pasukan pemerintah di wilayah yang dikuasai pemberontak. Selama perang berlangsung hampir lima tahun lamanya, Aleppo telah porak poranda. Kondisi dari sekitar seperempat juta warga sipil yang hidup di dalamnya juga dikhawatirkan.
Pasukan pemerintah berjanji akan melakukan operasi kemanusiaan untuk menyelamatkan para warga dari wilayah tersebut. Setidaknya tujuh koridor kemanusiaan dibuka agar mereka bosa meninggalkan wilayah yang dikepung dengan aman.
Dari laporan terbaru, Pemerintah Suriah telah merebut kembali beberapa desa yang sempat dikuasai pemberontak di Aleppo. Dari sebuah tayangan di televisi Pemerintah Rusia, terlihat warga sipil berlarian meninggalkan Aleppo, serta beberapa pemberontak.