REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelari andalan Jamaika, Usain Bolt masih mempertahankan statusnya sebagai manusia tercepat di jagad raya. Itu terjadi setelah dia berhasil meraih medali emas di nomor 100 meter putra pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Tidak hanya itu, atlet berusia 29 tahun itu sukses menorehkan rekor memukau, menjadi atlet pertama yang berhasil memenangi medali emas di nomor 100 meter pada tiga Olimpiade beruntun. Terkait pencapainnya itu, Bolt mengaku sangat senang mendapatkan sambutan hangat dari para penonton.
Pada ajang empat tahunan kali ini Bolt mencatatkan waktu 9,81 detik. Pencapain itu mengulangi kesuksesan di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Sementara untuk posisi kedua milik sprinter asal Amerika Serikat, Justin Gatlin, tertinggaln 0,08 detik di belakang Bolt.
Kemudian untuk medali perunggu diraih pelari Kanada, Andre de Grasse, dengan catatan waktu 9,91 detik. Dengan rekor yang ditorehkannya, Bolt akan sangat sulit ditandingi oleh atlet lain.
Tidak hanya itu, Bolt juga diprediksi bakal menggondol kembali medali emas pada kategori 100 meter, Bolt diprediksi dapat menggondol dua medali serupa pada kategori 200 meter dan estafet 4x100 meter seperti yang dia lakukan pada Olimpiade 2008 dan 2012. Namun memuji lawan-lawannya yang disebutnya dapat berlari sangat cepat.
"Saya sangat puas dengan hasil ini. Saya masih akan terus berjuang untuk menjadi yang tercepat. Lawan-lawan juga cukup cepat saya menghargai mereka," ujar Bolt seperti dilansir BBC Sport, Senin (15/8).
Selain memiliki kecepatan luar biasa, Bolt juga telah memenangkan cabang olahraga lari 100m, 200m dan lari estafet 4x100m pada olimpiade sebelumnya. Dia juga berharap untuk menyapu bersih seluruh perlombaan di Olimpiade Rio de Janeiro yang diikutinya.
Sebab tidak menutrup kemungkinan Olimpiade Rio de Janeiro akan menjadi olimpiade terakhir bagi Bolt. Sebab pada bulan Februari lalu, dia mengungkapkan bakal pensiun dari dunia atletik usai Kejuaraan Dunia 2017.