Oleh: Mahmud Yunus
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bepergian yang baik seperti untuk melaksanakan (ibadah) haji dan (ibadah) umrah tak lepas dari doa-doa yang selayaknya dipanjatkan. Sejak meninggalkan rumah hingga kembali ke rumah lagi orang yang bepergian (musafir) dianjurkan untuk senantiasa memanjatkan doa-doa.
Istimewanya, kendati harapan musafir secara individual ada kemungkinan berbeda-beda, tetapi doa-doa yang dicontohkan Rasulullah SAW ternyata substansinya sama. Yaitu, memohon kepada Allah agar perjalanan yang dilakukannya lancar dan membuahkan berkah.
Sewaktu hendak bepergian musafir disunahkan membaca, "Dengan nama Allah, saya bertawakal kepada Allah, dan saya tak ada daya maupun kekuatan melainkan dengan (izin) Allah. Ya Allah saya berlindung kepada Engkau dari kemungkinan menyesatkan atau disesatkan, dari kemungkinan menggelincirkan atau digelincirkan, dari kemungkinan menzalimi atau dizalimi, dan dari kemungkinan membodohi atau dibodohi."
Selain itu musafir dapat memilih doa-doa lainnya yang ma'tsur. Beberapa doa ma'tsur terkait hal ini cukup banyak di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, Ibnu Abbas RA memberitahukan, "Biasanya, jika Nabi SAW hendak bepergian beliau mengucapkan: 'Ya Allah, Engkaulah sebagai teman dalam perjalanan (saya) dan sebagai wakil bagi keluarga (saya). Ya Allah, saya berlindung (kepada Engkau) dari bertemankan orang yang tidak berguna dalam perjalanan sehingga memperoleh kekecewaan di waktu saya kembali nanti. Ya Allah, dekatkanlah jarak (tempuh) kami di bumi dan mudahkanlah perjalanan kami (ini).'
Jika hendak kembali (pulang ke kampung halaman) biasanya beliau mengucapkan: "Aayibuuna taaibuuna, 'aabiduuna lirabbinaa haamiduuna: Kami kembali (pulang ke kampung halaman), berbakti dan bersyukur kepada Tuhan kami.'
Jika telah sampai di kampung halaman atau telah berada di tengah-tengah keluarga, Nabi SAW biasanya mengucapkan: 'Tauban taubaa; lirabbinaa aubaa; laa yughaadiruu 'alainaa huubaa/: Kami telah kembali; kepada Tuhan kita, kita menyerahkan diri; serta terhapuslah segala dosa yang telah Dia ampuni'." (HR Ahmad, Thabrani, dan Bazzar dengan sanad dari orang-orang yang biasa meriwayatkan hadis-hadis shahih).
Kedua, Abdullah bin Sarjis RA memberitahukan, "Biasanya, jika Nabi SAW hendak bepergian beliau mengucapkan: 'Ya Allah, saya berlindung kepada Engkau dari rintangan dalam perjalanan dan kekecewaan sewaktu kembali (ke kampung halaman), dari kerusakan setelah kebaikan, dari doa orang teraniaya, dari mendapatkan hal yang tidak diinginkan mengenai harta dan keluarga'." (HR Ahmad dan Muslim).
Sewaktu berada dalam kendaraan, Ali bin Rabiah RA menceritakan: "Saya melihat Ali bin Abi Thalib RA dibawakan orang kendaraan untuk ditungganginya. Setelah memajukan kakinya buat menaikinya, beliau mengucapkan: 'Bismillah'. Setelah duduk tenang di atasnya beliau mengucapkan: 'Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah yang telah menjinakkan kendaraan ini'. Padahal, sebelumnya kami takkan mampu menjinakkannya, dan sesungguhnya kami kelak akan kembali kepada Tuhan kami."