REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga hewan kurban seperti sapi dan kambing di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami fluktuasi yang berbeda menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini. Untuk hewan kurban jenis kambing, mengalami kenaikan cukup tinggi dibanding tahun lalu. Sedangkan untuk jenis sapi lokal, masih relatif stabil.
Di tingkat peternak, harga sapi lokal dengan bobot hidup sekitar 1,7 kwintal dihargai Rp 22-23 juta. Kisaran harga ini, masih relatif sama dengan kisaran harga menjelang Hari Raya Idul Adha tahun sebelumnya.
''Harga sapi lokal, sampai sekarang masih stabil. Sepertinya sampai beberapa hari menjelang Hari Raya Kurban besok, harganya juga masih stabil. Kalau pun terjadi kenaikan, sepertinya tidak akan terlalu banyak,'' kata Karyo (48), seorang peternak warga Desa Papringan Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (19/8).
Hal serupa juga dikemukakan beberapa pedagang sapi yang mangkal di pasar-pasar hewan wilayah Banyumas. Bambang (51), pedagang sapi di pasar hewan Ajibarang, juga mengaku harga sapi lokal sampai sekarang masih stabil dan relatif sama dengan saat menjelang Hari Raya Idul Adha tahun lalu.
''Harga sapi lokal masih dijual dengan kisaran Rp 19 juta-Rp 24 juta tergantung bobotnya. Sapi dengan bobot sekitar 1,3 kwintal, biasanya dijual dengan harga Rp 19 juta. Sedangkan kalau yang gemuk dan besar, sekitar Rp 24 juta,'' katanya.
Namun berbeda dengan hewan kurban jenis kambing, harganya mengalami kenaikan cukup tinggi. Bila pada menjelang Idul Adha tahun lalu hewan kurban jenis kambing dijual pada kisaran Rp 2,5 juta per ekor, maka saat ini sudah mengalami kenaikan sekitar Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta.
Nardi (62), seorang peternak kambing di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, mengaku telah menjual kambingnya dengan harga Rp 3,4 juta per ekor. ''Ya lumayan, dibanding tahun kemarin, harga sekarang sudah mengalami kenaikan,'' katanya.