Sabtu 20 Aug 2016 19:05 WIB

Jazz Gunung Bromo Hari Kedua Dibuka Sinden Internasional

Rep: Christiyaningsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Pemusik Djaduk Ferianto.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Pemusik Djaduk Ferianto.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Jazz Gunung Bromo hari ini (20/8) memasuki hari kedua. Berkomitmen mengangkat musik tradisi, konser jazz di alam terbuka dibuka Rompok Bolong dan Peni Chandrarini. Rompok Bolong adalah kelompok musik jazz asal Malang. Sedangkan Peni adalah sinden yang sudah malang melintang di berbagai festival kesenian internasional.

Peni Chandrarini, sinden kelahiran Tulungagung, memberi kejutan kepada para penonton dengan muncul dari tangga panggung. Lagu-lagu ia bawakan dengan alunan gamelan dan gitar. Sesaat sebelum naik panggung Peni mengaku bahkan masih ragu apakah musiknya layak disandingkan dengan musik jazz. "Mari kita menikmati gamelan dengan cara baru," ujarnya.

Salah satu penggagas Hamas Gunung Djaduk Ferianto mengungkapkan banyak seniman yang mengutarakan keinginannya berpartisipasi di Jazz Gunung. Tetapi pihaknya bersikap selektif karena komposisi artis diselaraskan dengan tema yang diangkat setiap tahunnya. Peni adalah salah satu yang sejak lama diincar Djaduk mengisi panggung Jazz Gunung.

"Mungkin pengisi acara kurang dikenal di Indonesia tapi mereka sudah tenar di luar negeri dan punya reputasi internasional, salah satunya Peni," katanya saat ditemui pada Sabtu (20/8).

Jazz Gunung, kata Djaduk, tak berorientasi pada bisnis. Event yang kini menginjak tahun ke delapan ini secara konsisten memberikan ruang bagi seniman tanah air yang jarang diekspos televisi karena dianggap kurang populer dan tidak menjual.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement