REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ibu Negara Jepang Akie Abe melakukan kunjungan tidak resmi ke Pearl Harbor, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (21/8), dan memberi penghormatan bagi warga Amerika korban serangan Jepang di pangkalan Angkatan Laut di Hawaii itu pada 7 Desember 1941.
Kepala sekretaris kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa Ibu Negara Akie Abe melakukan kunjungan pribadi dan perseorangan."Ini bukan menjadi isyarat bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengunjungi Pearl Harbor," kata Suga seperti dikutip harian Japan Times.
Serangan pesawat tempur, pesawat torpedo dan pesawat pengebom Jepang ke pangkalan AL Amerika itu menyeret Amerika Serikat ke Perang Dunia II, yang dinyatakan dalam perang di Jepang.
Pada Mei 2016, Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat pertama mengunjungi Hiroshima, salah satu dari dua kota dijatuhi bom atom oleh AS pada 1945. Kota lain adalah Nagasaki. Sejak kunjungan Obama itu merebak spekulasi yang mempertanyakan apakah Abe akan mengunjungi Pearl Harbor.
Akie Abe memasang foto-foto di Facebook dan menulis bahwa ia mengunjungi taman kenangan Arizona serta meletakkan bunga dan berdoa. Belum pernah ada Ibu Negara Jepang yang lain yang mengunjungi tempat itu ketika suami mereka memegang jabatan.
Lebih dari 1.100 pelaut dan marinir terbunuh di atas kapal USS Arizona dalam serangan oleh Jepang. Kapal perang yang tenggelam di pelabuhan Pearl Harbor, di Honolulu itu menjadi tempat peristirahatan terakhir hampir bagi mereka semua.
"Saya sudah ke Hawaii beberapa kali tetapi tidak pernah ke Pearl Harbor," kata Ibu Negara seperti dikutip oleh Gendai Business.
"Selama bertahun-tahun saya mempunyai kesempatan untuk merenungkan (PDII) dan merasakan dorongan yang kuat untuk mengunjungi tempat itu, paling tidak sekali dalam hidup saya," katanya menambahkan.
Tahun lalu adalah peringatan 70 tahun PD II berakhir. Katina Adams, seorang perempuan juru bicara bagi Kementerian Luar Negeri AS untuk biro Urusan Asia Timur dan Pasifik, mengatakan, "Kami tahu kunjungan Ibu Negara Akie Abe ke Pearl Harbor."
Dia menolak memberi komentar lebih lanjut.