Rabu 24 Aug 2016 16:22 WIB

Tontowi Usir Ketegangan di Olimpiade dengan Shalat dan Mengaji

Rep: Febrian Fachri/ Red: Damanhuri Zuhri
Pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad (Owi) dan Liliyana Natsir (Butet) bersama Erick Thohir
Foto: Ist
Pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad (Owi) dan Liliyana Natsir (Butet) bersama Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad, ternyata punya cara tersendiri untuk mengusir ketegangan selama bertanding di Olimpiade Rio de Janeiro. Owi yang berpasangan dengan Liliyana Natsir menjadi penyumbang medali emas satu-satunya untuk Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro.

Dalam perjuangannya, Owi mengaku sangat tegang, bahkan sejak akan berangkat dari Indonesia menuju Brasil. "Ketika akan berangkat ke Brasil saya sudah tegang. Saya atasi itu caranya dekatkan diri saja sama Allah SWT, saya Shalat, baca Alquran untuk mengatasinya," ungkap Owi, di Cipayung Jakarta Timur.

Pebulu tangkis 29 tahun itu merasa begitu dekat dengan Tuhan selama Olimpiade Rio de Janeiro. Menurut dia hanya dengan cara itu ia mengatasi rasa gugup yang menyerangnya, bahkan kerap membuat Owi susah tidur. "Selama Olimpiade, saya merasa dekat banget sama Allah SWT," ungkap Owi polos.

Atlet asal Banyumas itu juga selalu saling mendukung dengan Liliyana atau akrab disapa Butet untuk terbebas dari rasa canggung.

Itulah salah satu faktor kata Owi yang membuat dirinya dan Liliyana bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.

Pasangan yang mulai berpartner sejak 2012 ini dengan perkasa mengalahkan unggulan utama asal Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei dua set langsung 21-16 dan 21-15 di partai semi final dan mengalahkan pasangan Malaysia di final Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dua set langsung 21-14, 21-12.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement