REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam sambutannya pada konferensi Partai Konservatif 2015 lalu, Perdana Menteri Inggris Theresa May membuat Inggris tak ragu akan pandangannya mengenai migran.
Ia menyalahkan migran atas sejumlah masalah pada layanan publik dan memperingatkan 'jutaan' imigran yang ingin datang ke Inggris.
"Ada jutaan orang di negara-negara miskin yang akan senang tinggal di Inggris dan ada batasan untuk jumlah imigrasi yang bisa ditampung atau diterima negara," kata May seperti dilansir The Independent Jumat (26/8).
May mengatakan Inggris harus fokus pada pemberian bantuan dibandingkan membantu mereka yang melakukan perjalanan ke Eropa. Dia berpendapat imigran bisa membuat masyarakat kurang padu.
"Ketika imigrasi terlalu tinggi, ketika laju perubahan terlalu cepat, tidak mungkin untuk membangun masyarakat yang padu," ujarnya.
Dia menyalahkan imigran untuk tekanan pada pelayanan publik. Menurutnya sulit bagi sekolah-sekolah dan rumah sakit dan infrastruktur inti seperti perumahan dan transportasi untuk mengatasi ini. May juga mengulangi klaim bahwa imigrasi mendorong penurunan upah.
Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.
Dia menyalahkan pengangguran, krisis perumahan, dan kurangnya investasi di sekolah-sekolah pada masalah imigrasi. Menurutnya manfaat imigrasi bagi Inggris mendekati "nol", hal ini bertentangan pada pandangan hampir semua analisis ekonom.