REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pencipta Mukidi, Soetantyo Moechlas mengaku gemar mengirimkan cerita-cerita Mukidi ke acara Ida Krishna Show di radio Prambors. Waktu itu masih belum banyak orang punya telepon genggam, baru ada telpon rumah atau fax. Lama-lama, ia kemudian memasukkan lelucon Mukidi ke majalah kantor.
Ketika pensiun, kumpulan lelucon Mukidi yang sudah ribuan episode itu dibukukan sebanyak tiga jilid. Ia edit dan cetak a la kadarnya. Judul bukunya, Laskar Pelawak. Junior-juniornya yang mengedarkan buku itu kepada dokter-dokter dan rekan kerja.
"Cuma antar temen aja. Itu sudah lama, tahun 2009," ucapnya, Sabtu (27/8).
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar pun sampai jatuh hati dengan Mukidi. Ia mengaku sering ditagih bisa tak dikirimkan cerita Mukidi.
"Saya selalu forward di-WA-kan, kalau sehari saja enggak kirim dia nanya: Mas mana Mukidi-nya? Karena dia nanti mau broadcast lagi ke teman-temannya," kata Soetantyo.
Lelaki nomor 4 dari 11 bersaudara ini berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Setelah pensiun, ia kini menyibukkan diri dengan membaca, menulis, dan membuat karikatur. Selera humornya muncul secara alami. Meski tidak ada yang berkarir secara profesional di dunia seni, ada bakat seni yang mengalir di keluarga besarnya.
"Dia itu selalu bikin lelucon-lelucon, jadi kalau di keluarga ada dia rame. Tante-tante, kan ada yang sudah tua, kalau mau pergi senang ada dia. Sudah dari muda suka bikin lelucon. Keluarga saya 11 bersaudara memang suka ceplas ceplos," kesan adik bungsu Soetantyo, Artati.