Jumat 02 Sep 2016 12:19 WIB

Sri Mulyani: Pemerintah Waspadai Deflasi Agustus

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pemerintah tetap waspada atas angka deflasi Agustus yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,02 persen. Alasannya, deflasi bisa juga memberikan gambaran bahwa konsumsi masyarakat menurun akibat daya beli yang anjlok. 

"Kita tetap waspada karena mungkin permintaan melemah. Kemarin setelah musim lebaran permintaan masyarakat turun makanya deflasi," jelas Sri saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (1/9) malam. 

Pemerintah juga memroyeksikan bakal ada koreksi target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Angka pertumbuhan diyakini bakal bertengger di angka 5,1 persen atau lebih rendah 0,1 persen dari target sebelumnya yakni 5,2 persen. Proyeksi ini menyusul pemangkasan anggaran Rp 137 triliun yang berimbas pada pengereman belanja negara dan menekan pertumbuhan ekonomi.

Sri menyebutkan, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen pada Semester II 2016 untuk mencapai pertumbuhan 5,2 persen sepanjang 2016. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi di paruh tahun pertama sebesar 5,04 persen. Ia menilai bahwa target ini terbilang berat dengan perlambatan ekonomi global yang ikut memengaruhi perekonomian nasional saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement