REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang (Korbid) Pemenangan Pemilu Indonesia I Nusron Wahid mengatakan pihaknya bakal menggodok militansi para saksinya. Salah satunya adalah rumusan penguatan sistem dan saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kemudian badan saksi tersebut nantinya akan simulasikan, sehingga bisa lebih matang. Ini dikatakan saat memberikan sambutan pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) untuk pemenangan pilkada 2017 dan pemilu 2019 mendatang.
Sebab kata Nusron, satu kelemahan Golkar adalah lemahnya saksi, dalam hal ini mereka dianggap kurang militan. Dia berharap dengan adanya penguatan sistem dan saksi tersebut Partai Golkar memenangi Pilkada 2017 dan Pemilu 2019. Terus, kemenangan Pilkada dianggap penting karena bisa menjadi modal kemenangan untuk Pemilu 2019 nanti.
"Golkar memiliki target Pemilu dan Pileg 120 kursi atau 20 persen. Kita telah simulasi, dari 2017 kita harus nambah 29 kursi. Wilayah Indonesia satu minimal harus nambah 19 kursi, maksimal 24 kursi, itu tambahan kontribusi dari Wilayah Indonesia I," ujar Nusron, saat memberikan sambutan pada acara, Rakornis, di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta, Jumat malam (2/9).
Maka untuk mencapai target tersebut, Nusron meminta kepada kader-kader daerah agar keras guna merebut kursi-kursi di legislatif itu, terutama di wilayah Aceh dan Sumatra. Selain itu untuk pulau Jawa sendiri menjadi prioritas untuk menguatkan basisnya. "Kalau di Jawa berkuasa, kita bisa menang di Pemilu 2019," kata Nusron.