Kongres Pemilihan PSSI Tetap di Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tetap mengambil tempat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 17 Oktober mendatang. Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Agum Gumelar menegaskan, keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI tentang tuan rumah kongres pemilihan tersebut, tak bisa dianulir.

Pernyataan Agum tersebut, menjawab desakan sejumlah klub anggota dan pemilik suara di federasi nasional, yang awalnya menolak keputusan Exco PSSI tentang penunjukkan Kota Makassar, sebagai tuan rumah kongres. “Tuan rumah itu keputusan Exco (PSSI). Kami (KP) hanya menyuarakan permintaan anggota-anggota itu. Tapi Exco sudah memberikan alasan (tentang penunjukkan Kota Makassar)," ujar Agum, saat ditemui di Kesekretariatan KP PSSI, Jakarta, Rabu (7/9).

Exco PSSI awal Agustus lalu sudah menetapkan, Kongres Tahunan PSSI mengambil tempat di Kota Makassar pada 17 Oktober mendatang. Keputusan memberikan judul sebagai Kongres Tahunan, diputuskan dalam hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang pernah digelar pada awal Agustus. Agenda terpenting dalam Kongres Tahunan tersebut, yaitu pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.

Tapi, keputusan Exco PSSI tersebut sempat mendapat tentangan. Terutama dari sekumpulan klub dan anggota federasi, yang mengatasnamakan Kelompok 85 (K-85). Kelompok tersebut, mengklaim punya 90 lebih anggota pemilik suara sah di PSSI. Kuasa hukum K-85 Gusti Randa, pernah menuding, penetapan tuan rumah Kongres Pemilihan terkait bos Grup Bosowa, Erwin Aksa.

Erwin memang salah satu nama resmi yang diajukan sejumlah klub dan anggota federasi sebagai salah satu bakal calon Ketua Umum PSSI. Makassar memang menjadi tempat kelahiran pengusaha muda tersebut. Nama Erwin, juga pernah tercatat sebagai menejer klub dari Tanah Bugis, PSM Makassar.