Senin 12 Sep 2016 05:24 WIB

PSSI Tolak Pindahkan Lokasi Kongres dari Makassar

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Plt Ketua UmumPSSI Hinca Panjaitan.
Foto: ANTARA
Plt Ketua UmumPSSI Hinca Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menolak permintaan pemerintah agar Kongres Pemiihan PSSI dipindah ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan menegaskan, kongers tersebut tetap digelar di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 17 Oktober.

Hinca mengatakan, Makassar sebagai tuan rumah dan sudah jauh hari diputuskan oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 5 Agustus lalu. Keputusan tersebut mandat dari Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar dua hari sebelum Exco PSSI mengumumkan tuan rumah kongres.

"Ini internal dan domain PSSI. Mudah-mudahan pemerintah dapat memahami dan menghormatinya," ujar Hinca kepada Republika.co.id, Ahad (11/9).

Ia mengatakan persiapan kongres di Makassar sudah berjalan. Hinca mengaku dalam waktu dekat ini bakal bertandang ke Makassar untuk memastikan pelaksanaan kongres berjalan.

"Seperti main bola. Pertandingan sudah sampai menit ke-37, tak mungkin dihentikan, dimulai dari menit awal lagi," sambung dia.

Hinca juga mengungkapkan, persoalan tuan rumah kongres tahunan PSSI ini sudah dibicarakan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, dia menambahkan, PSSI menjelaskan penunjukkan Makassar sebagai tuan rumah. Saat itu kata dia, tak muncul persoalan tentang keputusan Exco PSSI yang menunjuk Makassar sebagai tuan rumah. 

Kemenpora menyurati PSSI, Jumat (9/9). Isinya meminta agar pelaksanaan Kongres Tahunan 17 Oktober dipindah ke Yogyakarta. Pilihan Kota Gudeg, mengingat federasi nasional tersebut, lahir dan dibentuk di kota itu, 1930 silam. 

Kemenpora beralasan pelaksanaan kongres di kota pilihannya, bentuk kembalinya badan induk sepak bola itu ke titik nol perbaikan usai normalisasi.

"Penunjukkan Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan kongres merupakan momentum reformasi total persepakbolaan nasional Indonesia," demikian isi surat yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi tersebut. 

Juru Bicara di Kemenpora, Gatot Dewa Broto, Ahad (11/9), mengatakan, permintaan pemerintah bukan tiba-tiba. Surat bernomor S. 2844/MENPORA/IX/2016 tersebut, jawaban Kemenpora dari surat Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI 16 Agustus. Sekjen PSSI Azwan Karim, dalam surat tersebut, diceritakan Gatot meminta rekomendasi tentang penyelenggaraan Kongres Tahunan PSSI. 

Akan tetapi permintaan tersebut tak diberikan. "Rekomendasi hanya akan diberikan seandainya pelaksanaan Kongres PSSI tersebut diselenggarakan di Yogyakarta," sambung isi surat tersebut.

Sebetulnya, putusan Exco PSSI tentang Makassar, juga sempat ditolak sejumlah anggota dan pemilik suara. Kelompok 85 (K-85) yang mengklaim punya 90 lebih suara anggota PSSI, meminta keputusan Exco PSSI agar tempat kongres tahunan itu dianulir. 

Permintaan K-85 itu, pun sempat disampaikan ke Komite Pemilihan (KP) PSSI agar diteruskan ke Exco PSSI. Kuasa K-85 Gusti Randa pernah menyampaikan Makassar bukan tempat netral menyelenggarakan kongres. Kecurigaan kelompoknya terkait pencalonan salah satu ketua umum PSSI, yakni CEO Bosowa Grup Erwin Aksa. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement