Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Aktivitas pemotongan sapi kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/9). . (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, memotong Qurban di rumah potong hewan memiliki beberapa keuntungan. Faktor yang paling penting adalah faktor higienis. Kebersihan produk daging tulang dsb bagian tubuh dari hewan kurban yang dipotong. Dan kebersihan lingkungan lokasi pemotongan hewan. Sebab disadari atau tidak, ‘pertumpahan darah’ yang terjadi selama prosesi Qurban berlangsung memiliki potensi penyebaran penyakit.
Kebiasaan tata cara pemotongan, pengolahan dan pembagian hewan kurban secara higienis perlu dikembangkan lebih jauh. Disadari atau tidak, limbah pemotongan yang dilakukan di sembarang tempat berpotensi mengakibatkan penyebaran kuman. Kepentingan syiar tidak semestinya mengorbankan kepentingan umat yang lebih besar.
sumber : Republika
Advertisement