REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Presiden Ghana John Mahama menguraikan program kebijakan partai untuk empat tahun ke depan, demi menyambut pemilihan umum presiden yang akan berlangsung pada Desember mendatang. Ia berpidato dalam acara Kongres Nasional Demokrat pada Sabtu (10/9).
Mahama mengaku telah memiliki rencana menumbuhkan ekonomi, khususnya sektor kakao, minyak, dan emas, yang telah menjadi tumpuan hidup 26 juta penduduknya. Ia juga akan tetap fokus pada industri, energi, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan jika kembali terpilih.
Beberapa kebijakannya juga menyangkut reformasi penjara untuk perawatan kesehatan mental dan peningkatan kesejahteraan musisi.
"Manifesto ini menyoroti kebijakan dan program yang telah tercapai, serta memperkenalkan program baru yang akan membawa Ghana ke era baru pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Mahama mengatakan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan lebih dari delapan persen di tahun depan, naik sekitar 4,1 persen dari 2016. Sedangkan defisit anggaran akan jatuh menjadi 4,9 persen dari PDB tahun ini, dari proyeksi awal 5,3 persen.
Ghana menjadi salah satu negara di Afrika dengan sistem demokrasi paling stabil. Debat kebijakan dianggap menjadi hal yang penting menjelang pemilu.
Dalam pemilu kali ini, partai peserta pemilu berada di bawah tekanan untuk menjelaskan bagaimana mereka akan mendapatkan dana untuk merealisasikan janji-janji mereka. Sejauh ini, belum ada partai yang memberikan rincian biaya program.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Usai Menang, Napoleon Bonaparte Masuki Moskow