REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat dari 17-29 September, akan ikut menggerakan perekonomian di Jawa Barat. Ketua Umum Panitia Besar (PB) PON XIX Ahmad Heryawan, memperkirakan dana yang akan berputar selama PON mencapai Rp200 miliar. Perputaran uang yang paling banyak, terjadi pada bisnis hotel dan kuliner.
"Kalau dihitung bisa mencapai Rp 200 miliar," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/9).
Namun, kata Aher, pihaknya belum menghitung jumlah pasti perputaran uang selama pelaksanaan PON XIX. Terutama, pada sektor usaha lain. Seperti wisata belanja, dan sektor usaha lainnya yang tentunya harus dihitung.
"Karena kan para atlet dan kontingen akan belanja oleh-oleh (jadi kemungkinan uang yang berputar lebih dari Rp200 miliar)," katanya.
Aher mengatakan, banyak vanue yang berada di luar kawasan Bandung raya. Semua itu, dibuat bukan tanpa alasan. Tapi, untuk pemerataan ekonomi dan memperkenalkan potensi wisata yang ada di seluruh wilayah Jawa Barat.
"Kenapa kita menyelenggarakan nyelam di Cirebon supaya memerkenalkan Batik Trusmi sebagai pusat batik," katanya.
Ada juga, kata dia, 18 emas PON yang diperebutkan di Sukabumi karena ada Geopark Ciletuh yang sedang dikembangkan oleh Pemprov Jabar. "Jadi ekonominya terjadi di seluruh kota-kota yang dikunjungi para atlet," katanya.