Kamis 15 Sep 2016 22:23 WIB

Warga Rembang Curhat Tentang Program Kesetaraan Pendidikan

Rep: Frederikus Bata/ Red: Yudha Manggala P Putra
   Sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Gunem, Rembang mengikuti program kesetaraan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Siap Mandiri yang diinisiasi Semen Indonesia.
Foto: Fian Firaatmaja/Republika
Sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Gunem, Rembang mengikuti program kesetaraan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Siap Mandiri yang diinisiasi Semen Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Warga Rembang merasa terbantu dengan program kesetaraan pendidikan di daerah tersebut. Penduduk di sejumlah desa di kecamatan Gunem mengikuti program Paket A, B, dan C.

Sukarno, warga desa Timbrangan bersukur berkesempatan menjalani program paket B. Ia tergabung dalam salah satu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Sekolah nonformal tersebut bernama LKP 'Siap Mandiri' yang terletak di desa Suntri, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

"Kebetulan lagi dibangun pabrik Semen (Indonesia) kalau ada ijazah bisa buat cari kerja," kata Suharno saat ditemui di lokasi LKP Siap Mandiri, Kamis (15/9).

Ia berterima kasih pada PT Semen Indonesia sebagai penyumbang dana di tempat belajarnya. Dukungan SI membuat ia dan rekan-rekannya bersekolah gratis. Abdul Rasyid, warga desa Sidomulyio juga demikian. Ia mengaku terbantu setelah menjalani program Paket C di LKP Siap Mandiri.

Pria yang berprofesi sebagai pedagang itu berkisah sempat kesulitan berkomunikasi pada awalnya. Ini ironis kata dia lantaran pekerjaannya bertemu banyak orang. "Dulu saya cuma lulusan MTS (Setingkat SMP). Ngomong sama orang susah. Saya membutuhkan sekolah untuk menambah wawasan dan aktivitas dagang saya," tutur Abdul.

Para siswa di LKP Siap Mandiri tergabung dalam tiga kelompok berdasarkan strata. Paket A berjumlah 80 orang, Paket B 153 orang, sisanya 184 siswa Paket C. Ada 38 tutor sebagai pengajar. Pelajaran yang diberikan mengikuti kurikulum sekolah formal juga pendidikan keterampilan. Di antaranya menjahit, pengoperasian komputer, dan tata boga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement