REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Faisal adalah masjid terbesar di Pakistan. Letaknya di Islamabad, ibu kota negara itu. Islamabad. Masjid ini dianggap sebagai Masjid Nasional Pakistan. Namanya menyandang almarhum Raja Faisal bin Abdul-Aziz dari Arab Saudi, yang mendukung dan mendanai proyek pembangunannya. Masjid Faisal berdiri di tanah seluas 5.000 m2. Bisa menampung 10 ribu jamaah dalam ruang shalat, 24 ribu di portico, 40 ribu di halaman, dan 200 ribu dalam halamannya
Masjid terluas di Asia Selatan ini adalah masjid terluas di dunia pada kurun 1986 hingga 1993. Kedudukan itu kemudian diambil alih oleh masjid yang baru rampung saat itu, Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko. Perluasan selanjutnya Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah pada 1990-an. Peringkat Masjid Faisal langsung merosot di posisi keempat dalam kategori ukuran.
Terletak di ujung utara Faisal Avenue, Masjid Faisal seakan merepresentasikan kemegahan arsitektur Asia Selatan yang jenius, modernitas dan sekaligus ego sang arsitek yang berasal dari Turki. Hadir tanpa bangunan kubah atau dome seperti lazimnya masjid tradisional, masjid terbesar di Pakistan ini memilih hadir garis-garis modern kontemporer bercampur dengan tenda tradisional khas Beduin.
Kemegahannya makin lengkap karena posisinya yang khas: ia terletak di ujung paling utara kota itu dan di kaki Bukit Margalla, kaki bukitan yang paling barat dari Pegunungan Himalaya. Di ketinggian dan berlatar belakang Bukit Margalla yang indah, lokasi yang seakan menegaskan pentingnya masjid ini: ia bisa terlihat dari kejauhan, baik siang maupun malam.
Desain yang tak lazim itu berangkat dari sejarah panjang arsitektur Islam di Asia Selatan, bercampur dengan garis-garis kontemporer dengan wajah lebih tradisional dari tenda Beduin Arab. Semua dituangkan dalam ruang shalat yang luas berbentuk segitiga dengan empat menara. Tak seperti desain masjid tradisional, masjid ini tanpa lindungan kubah. Minaret meminjam desain bentuk mereka dari tradisi Turki. Minaret yang kurus dan mirip pensil.