REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan Arif Alvi menyampaikan keberatannya atas pembatasan yang dikenakan pada wanita ketika sholat di Masjid Faisal, Selasa (6/12/2022).
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretariat Presiden, Alvi menyoroti bahwa wanita berpakaian islami sederhana dengan rambut tertutup diizinkan di masjid-masjid di seluruh dunia untuk sholat. Dia menyesalkan tidak ada ruang sholat untuk wanita di aula utama.
Selain itu, orang tua dan wanita yang tidak sehat terpaksa menaiki tangga untuk mendekati ruang di lantai pertama karena tidak adanya lift. Alvi menyatakan keprihatinannya tentang bagaimana wanita harus sholat tetapi menghadapi pembatasan itu.
Dia memberikan pernyataan tersebut sambil mencatat laporan khusus yang diterbitkan oleh Dawn News pada 14 September tentang pembatasan perempuan untuk sholat, kondisi dan pemeliharaan kebersihan yang buruk, dan pengemis di masjid bersejarah itu. Alvi mengatakan dia percaya wanita harus diizinkan sholat di aula utama dan mengunjungi aula utama untuk menghargai keindahan arsitektur masjid yang megah ini.
“Ini pendapat saya yang berdasarkan pengamatan di seluruh dunia termasuk Harmain Sharifain,” katanya ketika mengunjungi aula utama Masjid Faisal di Islamabad, dilansir dari The News, Rabu (7/12/2022).
Capital Development Authority (CDA) dalam laporannya yang disampaikan kepada Sekretariat Presiden telah menginformasikan melakukan langkah-langkah menjaga kebersihan dan melakukan pemeliharaan serta melarang area masjid dari pengemis. Setelah pembangunan masjid sebagai kebijakan Akademi Dakwah, Universitas Islam, hanya satu galeri yang dikhususkan untuk wanita dan tidak ada izin bagi wanita untuk masuk di aula utama. Alvi menginginkan agar pengurus Masjid Faisal dapat berdiskusi dan memberi pengarahan tentang masalah ini.