Jumat 16 Sep 2016 19:36 WIB

Mendes dan Mentan Kembangkan Pertanian di Wilayah Transmigrasi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani memanen jagung. (ilustrasi)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petani memanen jagung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Pertanian bekerja sama membangun ekonomi perbatasan melalui sektor pertanian. Kerja sama tersebut juga direalisasikan untuk kawasan transmigrasi.

Mendes PDTT Eko Sandjojo mengatakan sektor pertanian di Indonesia menjadi sangat tepat untuk dikembangkan karena berada di kawasan lahan tropis. “Kita beruntung bahwa Indonesia berada di lahan tropis, artinya kita bisa tanam sepanjang tahun. Kita sudah bicara dengan Mentan, maka kita jadikan desa fokus pada produk tertentu,” ujarnya, Jumat (16/9).

Eko meminta peran aktif bupati di wilayah perbatasan untuk menentukan produk unggulan yang akan dikembangkan. Pasalnya bupati dan wali kota-lah yang paling mengerti keadaan dan potensi daerahnya. Untuk daerah yang belum fokus pada satu produk, bupati memiliki peran menentukan produk unggulan.

Apabila dieksplorasi, energi desa dan daerah cukup besar. Apalagi anggaran untuk desa bukan hanya dana desa (DD) namun juga ada alokasi dana desa (ADD) dan anggaran dari kementerian terkait lainnya. Menurut dia, hal yang perlu menjadi fokus adalah bagaimana kementerian-kementerian tersebut dapat terintegerasi.