Sabtu 17 Sep 2016 20:27 WIB

Menara Masjid Belum Dikenal di Masa Rasulullah

Rep: c15/berbagai sumber/ Red: Agung Sasongko
Menara Masjid Uqba, Tunisia
Menara Masjid Uqba, Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa lalu bumbung masjid, menara mercusuar, dan puncak Ka’bah menjadi tempat muazin mengumandangkan azan, kini fungsi yang sama dijalankan oleh bangunan menjulang di masjid yang disebut menara. Meski kini menjadi bagian dari bangunan masjid, menara ternyata belum dikenal pada masa Rasulullah SAW.

Sejarah mengenai menara masjid salah satunya dijelaskan Jonathan M Bloom dan Sheila Blair (2009) dalam The Grove Encyclopedia of Islamic Art and Architecture Volume 2. Sepanjang masa Rasulullah dan para Khulafaurrasyidin (632-661), azan dikumandangkan di tempat-tempat umum, seperti tempat keluar masuknya orang (pintu atau gerbang), tempat- tempat yang tinggi, seperti atap masjid dan bangunan tinggi yang ada di sekitar masjid.

Tokoh terkemuka Inggris yang mengkaji arsitektur Islam, Keppel Archibald Cameron Creswell, mengatakan, masjid yang pertama kali dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah (Masjid Quba) tidak memiliki menara. “Pada saat Nabi Muhammad membangun masjid itu, menara belum dikenal. Menara pertama kali berdiri di samping masjid 41 tahun setelah beliau wafat,” tulis Creswell da lam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam 4: Pemikiran dan Peradaban (2005).

Begitu pula pada era kepemimpinan Khulafaurrasyidin, masjid-masjid yang dibangun tidak dilengkapi menara. Hanya, menurut Creswell, ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai tempat muazin mengumandangkan azan. Sementara, sumber- sumber literatur yang dikutip Bloom dan Blair menyebutkan, beberapa di antara masjid terdahulu diperkirakan memiliki semacam flat di atas atapnya. Bangunan kecil itu berfungsi sebagai tempat tinggal muazin.

Ia dapat dicapai menggunakan tangga (yang dapat dipindahkan ataupun yang permanen) dan merupakan pelopor menara tangga. Contoh menara tangga paling tua adalah yang terdapat di Masjid Raya Bosra di Suriah. Prasasti yang ditemukan secara terpisah-pisah menunjukkan, menara tangga itu dibuat pada 102 H (720-721 M). Beberapa menara tangga lainnya yang dibangun setelah periode tersebut ditemukan di Mesir, Afrika Timur, Turki, dan sepanjang Teluk Persia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement