Kamis 22 Sep 2016 14:52 WIB

Pemkab Sleman Kembangkan Delapan Desa Mandiri Pangan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nidia Zuraya
Stok Pangan (Ilustrasi)
Foto: BERITA JAKARTA
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guna mempertahankan ketahanan pangan daerah Pemkab Sleman mengembangkan delapan desa mandiri pangan. Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan, hal tersebut penting untuk diwujudkan karena pangan menjadi faktor utama kesejahteraan masyarakat.

"Kemandirian pangan merupakan langkah yang harus diwujudkan terlebih dahulu untuk mencapai kedaulatan pangan," katanya pada Peringatan Hari Pangan Sedunia ke XXXVII di halaman Kantor Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Sleman, Kamis (22/9).

Adapun desa yang dicanangkan sebagai desa mandiri pangan meliputi Wukirharjo Kecamatan Prambanan, Sumberejo Kecamatan Tempel, Margomulyo Kecamatan Seyegan, Sendangagung Kecamatan Minggir, Margoagung Kecamatan Seyegan, Mororejo Kecamatan Tempel, Caturharjo Kecamatan Sleman dan Kepuharjo Kecamatan Cangkringan.

Sri berharap hal tersebut dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk bersinergi mewujudkan kedaulatan pangan. Ia juga berharap pengembangan desa mandiri pangan dapat terus ditingkatkan.

"Di antaranya melalui terobosan dan inovasi mengelola potensi pangan lokal secara berkelanjutan agar lebih optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Sri.

Kepala DPPK Sleman, Widi Sutikno mengatakan, untuk mendorong ketahanan pangan pihaknya juga menyelenggarakan beberapa agenda.  Seperti aneka lomba olahan pangan berbahan dasar lokal berupa talas, daging itik, ikan air tawar, dan salak sebagai bahan dasarnya.

“Pemanfaatan bahan dasar lokal ini dapat mendorong ide kreatif masyarakat untuk menciptakan varian produk baru. Sehingga olahan bahan pangan lokal memiliki nilai ekonomi yang lebih dan kedepan bisa menjadi alternatif bahan pangan," ujar Widi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement