REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Sekelompok akademisi di Ghana meminta agar patung Mahatma Ghandi disingkirkan dari universitas. Mereka menilai pemimpin India itu rasis terhadap orang-orang kulit hitam.
Patung Mahatma Ghandi telah ada di Universitas Ghana selama 21 tahun antara tahun 1893-1914 di Afrika Selatan. Dalam petisi online yang meminta agar Patung Ghandi disingkirkan, salah satu profesor di Universitas Ghana mengungkapkan beberapa tulisan Ghandi selama di Afrika Selatan yang menggambarkan ia seseorang rasis.
Seperti dilansir Aljazirah, Kamis, (22/9), salah satu tulisannya mengatakan, orang India memiliki level lebih tinggi daripada orang Afrika. Orang Afrika juga merupakan orang-orang kafir dan kurang beradab.
Salah satu tulisan Ghandi disebut berbunyi, "Perjuangan kita adalah terus berjuang melawan degradasi yang dilakukan orang-orang Eropa yang ingin menjatuhkan kita di bawah level orang-orang kafir yang pekerjaannya berburu, yang ambisinya mengoleksi ternak untuk membeli seorang istri , dan menjalani hidupnya dengan lamban dan telanjang."
Di mata para pendukung, Ghandi merupakan seorang pahlawan dengan jiwa yang besar. Ia juga merupakan figur ikon dalam sosial politik melalui proses yang damai. Ia berjuang tanpa kekerasan.
Baca juga, Sejarah Hari Ini: Mahatma Ghandi Dibunuh.
Namun menurut para akademisi di Ghana, mereka tak bisa mengakui Ghandi sebagai pahlawan. Mereka menilai Ghandi selalu berada di pihak Inggris pada saat zaman penjajahan. Ghandi dinilai terus berupaya untuk memastikan kepentingan orang-orang kulit hitam tak terpenuhi pada masa penjajahan Inggris di sana.n dyah ratna meta novia