REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Jaksa menyerukan hukuman mati untuk Peter Scully yang disebut sebagai 'pelaku paedofil terburuk di dunia'. Scully dituduh melakukan pelecehan seksual dan penyiksaan terhadap anak-anak dan merekamnya sebelum memperdagangkan mereka.
Dilansir Metro.co.uk, Jumat (23/9), Scully diadili di pengadilan Filipina pada Selasa lalu dan telah dijatuhi enam dari 75 dakwaan. Namun, warga negara Australia berusia 53 tahun itu tetap mengaku tidak bersalah atas tuduhan perkosaan dan memperdagangkan dua gadis kecil di Filipina.
Jaksa mengatakan kepada pengadilan bahwa Scully diduga membuat video yang disebut Daisy's Destruction. Pada video itu, seorang anak perempuan diikat terbalik lalu disiksa secara fisik dan seksual oleh seorang perempuan telanjang yang bertopeng.
Menurut Sydney Morning Herald, polisi menyebut rekaman itu begitu mengerikan dan tak manusiawi. Mereka menganggapnya sebagai hal terburuk yang pernah dijumpai dalam tahun-tahun kampanye melawan pornografi anak.
Pengadilan juga menerima laporan Scully diduga mengelola sebuah situs porno anak bernama No Limits Fun. Laman tersebut menjual video dengan harga sampai 10 ribu dolar AS untuk para paedofil Eropa.
Pria itu tertangkap setelah dua gadis korbannya yang berusia sembilan dan 12 tahun berhasil melarikan diri dari sebuah apartemen sewaan. Namun, sepupu mereka yang berusia 11 tahun dilaporkan dipaksa menggali kuburnya sendiri dan tewas.