REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan kawasan Summarecon di Jalan Gedebage, Kota Bandung kerap menyebabkan kemacetan. Pasalnya truk pengangkut material yang berukuran besar terus beroperasi walaupun pada jam sibuk.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berencana membuat jam operasional baru bagi truk pengangkut material. Rencananya, jam operasional truk akan diberlakukan dua bagian.
Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan selama ini truk beroperasi pada pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Akibatnya saat jam berangkat kerja kemacetan parah tak terelakan.
"Selama jam sibuk pagi dan jam sibuk sore truk tidak boleh beroperasi. Truk boleh beroperasi di jam 09.00 WIB sampai jam 16.00 WIB dan jam 21.00 WIB sampai 03.00 WIB," kata Didi, di Kota Bandung, Rabu (28/9).
Menurut Didi, selama ini jalan tersebut dilanda kemacetan karena memang merupakan akses utama bagi warga Gedebage. Ditambah jalan yang terbilang sempit dan hanya dapat dilalui oleh dua kendaraan roda empat.
Didi mengatakan, kemacetan paling parah terjadi saat warga memulai aktivitas yakni pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Serta sore hari saat warga pulang ke rumahnya yakni jam 16.00 WIb hingga jam 20.00 WIB.
"Dengan adanya proses pembangunan ini, banyak dampaknya terutama kemacetan," ujarnya.
Ia menuturkan dengan pengaturan pembagian waktu yang baru dapat berdampak positif. Kemacetan pada jam sibuk bisa ditekan namun pembangunan yang dirancang tetap berjalan sesuai target.
Namun ia belum memastikan mulai diberlakukannya jam operasional batu tersebut. Pihaknya masih menunggu kesepakatan dari masyarakat Gedebage yang akan disosialisasikan terlebih dahulu. Meskipun sejauh ini, menurutnya belum ada warga tidak menolak dengan rencana perubahan jam operasional tersebut.
"Dari aspek operasional mereka enggak menolak. Hanya tinggal masalah sosialnya saja. Kompensasi dari terganggunya waktu malam," katanya.
Selain jam operasional baru, sebenarnya ada opsi lain untuk lintasan truk agar tidak membuat kemacetan. Yakni melalui interchange Tol Padaleunyi Km 149. Namun, masih harus menunggu karena akses tersebut belum rampung pembangunannya.