Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas usai melakukan rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10). (FOTO : Antara/Umarul Faruq)
Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10). (FOTO : Antara/Umarul Faruq)
Sejumlah pengikut Dimas Kanjeng bertahan di sejumlah tenda Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10). (FOTO : Antara/Umarul Faruq)
Polisi menata barang bukti saat ungkap korban kasus penipuan yang diduga dilakukan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/10). (FOTO : Didik Suhartono)
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Takdir Matanette (kanan) menunjukkan barang bukti saat ungkap korban kasus penipuan yang diduga dilakukan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/10). (FOTO : Antara/Didik Suhartono)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi terur bergulir. Polda Jatim menggelar rekonstruksi kasus pembunuhuan yang diduga melibatkan orang nomor 1 di Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Sementara itu tim penyidik juga memeriksa kediaman salah satu tokoh nasional yang dijadikan padepokan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pengakuan 'korban-korban' Dimas Kanjang kemudian terus bermunculan. Dan hasl pemeriksaan polisi Mapolresta Tanjung Perak Surabaya menunjukkan beberapa barang bukti terkaita kasus ini. Di sisi lain berbagai perkembangan terakhir yang menunjukkan sisi lain Kanjeng Dimas, ratusan pengikutnya tetap bertahan di tenda-tenda sederhana yang didirikan di padepokannya.
Fenomena Dimas Kanjeng ini adalah satu puncak dari banyak gunung es 'modus penggandaan uang' berbalut nuansa mistis dalam kemasan agama yang ada di tengah masyarakat. Banyak versi dari Dimas Kanjeng yang bertebaran dan belum terungkap.
sumber : Antara Foto
Advertisement