REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 18 triliun hingga akhir tahun 2016, atau tumbuh sebesar 5,0-10,0 persen.
Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo mengatakan, di tengah kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih lemah, MTF dapat mencetak pertumbuhan siginifikan hingga kuartal III 2016.
"MTF sampai September pembiayaan sebesar Rp 13,4 triliun, tumbuh 11,84 persen year on year (yoy) dari tahun lalu,"ujar Ignatius di Graha Mandiri, Jakarta, Kamis (6/10).
Sedangkan untuk new car di tahun 2016 dari sisi nilai tumbuh 12.50 persen dari total pembiayaan new car 2015. Ignatius mengatakan, segmen-segmen seperti pertambangan, pertanian dari tahun 2015 sampai Agustus 2016 telah memberikan kontribusi besar di total pembiayaan MTF.
Ignatius mengaku pihaknya optimistis untuk dapat mencapai target. Karena melihat dari tahun-tahun sebelumnya, MTF selalu melebihi target.
"Setiap tahun, MTF selalu ingin tumbuh secara sustainable, dan di tahun depan seiring dengan prediksi industry mobil stagnan, MTF optimis akan tetap tumbuh 5 - 10 persen dari total lending tahun ini. Dan sampai sekarang tidak ada rencana untuk revisi target,"jelasnya.
Meskipun industri pembiayaan nasional masih lesu, tetapi MTF tetap merancang strategi agar target tetap tercapai. Pertama, memanfaatkan peluang dalam pembiayaan multiguna. Kedua, meningkatkan market share di merk-merk yang masih lemah penetrasinya dengan mobile collection mobile survey.
"Karena kita masih tumbuh, sementara industri mandeg, jadi market share kita 13-14 persen. Target akhir tahun 15 persen," ujarnya.
Ketiga, review portofolio kredit untuk sektor industri yang akan mengalami penurunan. Selain itu, pihaknya juga mengakuisisi nasabah Bank Mandiri yang potensial untuk ditingkatkan melalui program-program KKB.