REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu sayap kanan Norwegia mengumumkan rencana larangan penggunaan cadar di sekolah dan perkuliahan. Seperti dikutip dari Daily Mail pada Kamis (6/10), Menteri Pendidikan Norwegia Torbjorn Roe Isaksen mengaku pemerintah sedang menggodok aturan terkait larangan tersebut.
Penggunaan cadar di Norwegia adalah pemandangan yang langka. Akan tetapi, isu tersebut kini menjadi semakin mengemuka terutama menjelang pemilihan legislatif.
Beberapa partai politik termasuk Partai Buruh yang merupakan oposisi juga mendukung larangan itu.
Isaksen menegaskan, larangan itu tidak berlaku untuk penggunaan jilbab yang menunjukkan wajah. Ia beralasan, masyarakat tetap harus diizinkan menjaga keyakinannya.
"Saya juga ingin anak perempuan Kristen bisa menggunakan salib dan menunjukkannya. Saya ingin anak laki-laki Yahudi bisa mengenakan kippa dan saya tidak ingin melarang orang berhijab," ujar Isaksen.
Langkah Norwegia merupakan respons atas tindakan beberapa negara Eropa yang melarang penggunaan cadar atau burqa di ruang publik.