Ahad 09 Oct 2016 10:21 WIB

Sukabumi Lelang Ulang Pembangunan Pasar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu lapak pedagang Pasar Pelita, Sukabumi
Foto: antarafoto
Salah satu lapak pedagang Pasar Pelita, Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Proses pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi masih dalam tahapan lelang ulang. Sebab, dari lima perusahaan yang memasukkan dokumen pembangunan pasar hanya dua yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan yang ada.

Data Pemkot Sukabumi menyebutkan, dua perusahaan yang lolos kualifikasi yaitu PT Panglima Capitol Intiqoni dan PT Dunia Milik Bersama (BUMID). Sementara tiga perusahaan lainnya tidak memenuhi persyaratan yakni PT Fortunindo Artha Perkasa, PT Sarana Jaya Utama, dan PT Inspirasi Jelas Intiqoni.

"Jika hanya dua perusahaan yang lolos, maka panitia akan membuka pendaftaran ulang lelang pasar," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika.co.id, Ahad (9/10).

Hal ini disebabkan sesuai dengan ketentuan jumlah peserta lelang minimal tiga perusahaan. Rencananya ujar Fahmi, proses pendaftaran lelang pembangunan pasar dilakukan hingga 14 Oktober mendatang. Di mana, perusahaan yang lolos kualifikasi dan yang baru bisa mendaftarkan kembali dan memasukkan dokumen persyaratan.

Sebelumnya, pemkot telah melakukan pengumuman lelang Pasar Pelita pada awal September lalu. Dalam pengumuman tersebut disebutkan perjanjian kerjasama antara Pemkot Sukabumi dengan PT Anugerah Kencana Abadi (AKA) perihal pembangunan dan pengelolaan Pasar Pelita Kota Sukabumi dengan akta notaris Luciana Tirtaman, SH Nomor 43 tanggal 25 Maret 2015 dinyatakan putus terhitung tanggal 1 September 2016.

Pengumuman tersebut ditandatangani Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz dan Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Selepas pemutusan kontrak lanjut Fahmi akan dilanjutkan dengan tahapan lelang mulai 8 September. Informasi proses lelang itu berada di sekretariat panitia pemilihan badan hukum mitra kerjasama di gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Jalan Sarasa, Kecamatan Cibeureum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement