Ahad 09 Oct 2016 18:03 WIB

Gelombang Perairan Selatan Jateng Capai Enam Meter

Ilustrasi gelombang pasang air laut.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi gelombang pasang air laut.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang mencapai enam meter, kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap Adnan Dendy Mardika.

"Gelombang tinggi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah perairan selatan Jateng dan DIY yang dipicu oleh munculnya daerah pusat tekanan tinggi di sebelah barat Australia dan daerah sirkulasi Eddy atau gangguan medan angin yang terjadi karena adanya hambatan di Laut Jawa utara Jateng," katanya di Cilacap, Jateng, Ahad sore.

Dengan demikian, kata dia, massa udara ditarik dari arah selatan menuju utara sehingga mengakibatkan gelombang tinggi di perairan selatan Jateng dan DIY karena embusan angin terus-menerus. Dalam hal ini, lanjut dia, kecepatan angin maksimum di wilayah pantai selatan Jateng diprakirakan berkisar 30-40 knots sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng dan DIY berpeluang mencapai di atas 40 knots.

"Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Jateng dan DIY. Berdasarkan pengamatan kami, tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Jateng-DIY diprakirakan bisa mencapai kisaran 2,5-4 meter sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berkisar 4-6 meter," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak tanggal 9 Oktober, pukul 19.00 WIB, hingga 10 Oktober 2016, pukul 19.00 WIB. Terkait hal itu, dia mengimbau pengguna jasa kelautan seperti operator tongkang dan nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil untuk berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi saat melaut.

Selain itu, lanjut dia, bagi wisatawan diimbau untuk tidak berenang di pantai terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu. "Daerah yang terkena dampak sirkulasi Eddy pada umumnya terjadi cuaca buruk. Bagi warga yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana itu terutama saat terjadk hujan lebat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement