REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tidak merisaukan turunnya elektabilitas calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok. Sejumlah survei telah menyebut keterpilihan Ahok menurun.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengemukakan PDIP memutuskan mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Setiap pemimpin mempunyai cara komunikasi yang berbeda-beda, termasuk ada yang lembut, seadanya, maupun tampil dengan pencitraan.
"Pak Ahok ini tampil apa adanya. Tiap orang dikaruniai kelebihan masing-masing dan kami tidak bermaksud menyeragamkan," katanya ditemui di sela-sela ziarah di makam mantan Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10).
Ia mengatakan, dalam setiap kepempimpinan pastinya ada dinamika tersendiri dan tentunya dari hasil dinamika itu harus mendorong setiap pemimpin lebih baik lagi. "Dalam sebuah pola komunikasi yang sama, PDIP menganut demokrasi, sehingga tiap orang punya kebebasan. Yang kami harapkan pahami kultural kita sebagai bangsa," ujarnya.
Pihaknya juga tidak risau dengan elektabilitas calon Gubernur DKI Jakarta Ahok yang dalam beberapa surveinya ternyata turun. Pihaknya hanya menekankan bahwa Gubernur itu membangun komitmen kerakyatan, membangun komitmen masa depan. "Kalau segala sesuatu hanya berpikir elektabilitas, akan jadi pemimpin yang hanya kedepankan faktor pencitraan. Pak Ahok sebagai manusia biasa yang juga tidak sempurna," ujarnya.
Justru, lanjut dia, pihaknya bersama-sama menunjukkan proses memperbaiki diri secara terus menerus, termasuk dengan partai yang juga memperbaiki diri terus menerus. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ahok. "Pak Ahok juga perbaiki diri terus menerus, dan ini merupakan proses kultural yang terjadi sebagai penyempurnaan seorang pemimpin," katanya.