Rabu 12 Oct 2016 17:31 WIB

Madinah, Kota Penuh Cahaya

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kota Madinah pada 1202 H/1790 M.
Foto: Ali Kazuyoshi Nomachi/Almadinah Al Munawarah/ca
Ilustrasi Kota Madinah pada 1202 H/1790 M.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Penuh Cahaya. Itulah julukan al-Madinah al-Munawwarah.

Keindahan namanya sesuai dengan realitasnya. Pada zaman Rasulullah SAW dan Khulafa ar-Rasyidin, kota ini merupakan pusat dakwah untuk menyebarkan cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia, dan pusat pengajaran ilmu pengetahuan dan pemerintahan.

Kebesaran Madinah juga ditandai dengan nama-nama indah yang melekat padanya. Antara lain Madinah an-Nabi (Kota Nabi), Madinah ar-Rasul (Kota Rasul), Taba atau Tayyibah yang berarti baik, Qaryah al-Anshar (perkampungan kaum penolong), al-'Ashimah (Ibukota), al-Mubarakah (yang penuh berkah), al-Mukhtarah (yang terpilih).

Julukan lainnya adalah Bayit Rasulullah (Rumah utusan Allah), Sayyidah al-Buldan (tuan dari segala negeri), Dar al-Iman (kawasan keimanan), Dar as-Sunnah (kawasan tradisi Nabi), Dar as-Salam (kawasan damai), Dar al-Haram (kawasan suci), dan lain-lain.