Ahad 16 Oct 2016 23:38 WIB

Ini Langkah BI NTB Bantu Swasembada Daging Sapi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Daging sapi impor (Ilustrasi)
Daging sapi impor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) berkomitmen meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing komoditas sapi di NTB. Hal ini untuk mendorong pemenuhan kebutuhan daging sapi di NTB dan nasional dalam rangka swasembada daging sapi sekaligus meningkatkan pendapatan dan memberdayakan masyarakat.

Untuk itu, Kpw BI NTB menyerahkan bantuan kepada Kelompok Klaster Ternak Sapi di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, pada Kamis (13/10) lalu.

Bantuan berupa pembangunan infrastruktur dasar dan sarana pendukung, seperti kandang timbang, kandang komunal, bangunan sekretariat dan talud senilai Rp 95 juta ini diberikan dalam rangka Program Sosial Bank Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono mengatakan, klaster ternak sapi di Desa Batu Tering dilaksanakan oleh 4 kelompok dari 4 dusun dengan fokus utama budidaya ternak dengan pola pengandangan dan pemberian pakan hijauan.

Pengembangan klaster ini, ia katakan, bentuk kolaborasi antara KPw BI NTB dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kabupaten Sumbawa, Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa, dan Bank NTB.

"Komoditas ketahanan pangan penyumbang inflasi nasional antara lain sapi, cabai, bawang merah, bawang putih dan kedelai," katanya, Ahad (16/10).

Ia berharap, Kegiatan pengembangan ini dapat mendukung pencapaian tugas BI dalam mewujudkan stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi penawaran sekaligus stabilitas sistem keuangan melalui terlaksananya fungsi intermediasi perbankan yang lebih seimbang dan sistem pembayaran melalui dukungan terhadap penggunaan rupiah serta pemanfaatan elektronifikasi pembayaran.

Selain bantuan fisik berupa pembangunan infrastruktur klaster pengembangan sapi, KPw BI NTB juga memberikan pelatihan teknologi budidaya dan kesehatan ternak kepada kelompok ternak di Desa Batu Tering.

KPw BI NTB melihat potensi pengembangan ekonomi yang sangat besar melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik dan pemanfaatan areal tanam dengan penanaman tanaman kebutuhan pokok, seperti padi dan jagung maupun komoditas penyumbang inflasi, seperti bawang merah, cabai dan tomat. Selain potensi peternakan dan pertanian, kawasan wisata yang dimiliki Desa Batu Tering seperti area Liang Bukal, Liang Petang, dan Sarkofagus sangat potensial untuk dikembangkan dan menjadi sumber ekonomi baru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement