REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim Albania juga menunjukkan dukungan yang kuat terhadap demokrasi dan lembaga-lembaganya, termasuk organisasi keagamaan resmi. Dalam konteks ini, Muslim Albania juga telah mendukung sistem sekuler yang diterapkan negara.
Pada 1990-an, Muslim Albania fokus kepada pemulihan lembaga, bangunan keagamaan, dan Islam sebagai agama di Albania yang secara keseluruhan telah hancur oleh komunis. (Baca: Kebangkitan Identitas Islam di Albania)
Sebagian besar Muslim di Albania adalah etnis Albania. Namun, juga terdapat etnis kecil yang bukan Albania. Salah satunya masyarakat Romani. Muslim dari masyarakat Romani diperkirakan berjumlah 50 ribu hingga 95 ribu di seluruh Albania Mereka tinggal di kota-kota besar membentuk populasi minoritas yang signifikan.
Masyarakat Romani sering kurang beruntung secara ekonomi dan sering menghadapi diskriminasi sosial-politik. Dalam komunitas Romani ada dua kelompok utama, yaitu Romani yang berbicara bahasa Romani dan orangorang yang mengidentifikasi diri sebagai orang Mesir, yang menganggap mereka terpisah dari Romani, berbicara Albania dan agak terintegrasi di Albania.
Komunitas Suni Albania (the Alba niaan Sunni Community) adalah salah satu komunitas Muslim yang terus menjalin komunikasi dengan Muslim Albania. Hubungan ini secara lokal menguntungkan karena mereka telah memobilisasi sumber pendanaan dari beberapa organisasi Muslim internasional seperti OKI.
Ini memungkinkan membangun kembali tempat ibadah Muslim dan praktik spiritual di Albania. Upaya tertentu telah dilakukan untuk menyebarkan informasi tentang Islam di Albania.
Baik melalui media, pendidikan, maupun pusat-pusat komunitas lokal. Pendanaan Sekitar 90 persen dari anggaran komu nitas Muslim Albania berasal dari sumber-sumber asing pada 1990-an.
Namun, pada 2009 setelah penandatanganan perjanjian, Pemerintah Albania mengalokasikan dana APBN untuk empat agama utama guna menutupi biaya administrasi dan lainnya. Terdapat tujuh madrasah (perguruan tinggi Islam yang mengandung pelajaran agama) dibuka di Albania oleh NGO Arab.
Namun, sekarang dua dikelola oleh komunitas Muslim dan Gerakan Gulen. Madrasah di Albania dikenal memiliki kualitas bagus. Sebab, pendidikan yang diajarkan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam. Pada April 2011, Beder University, universitas Muslim pertama Albania, dibuka di Tirana dan dikelola oleh Gerakan Gulen.
Organisasi Muslim Turki Diyanet juga mendanai dan memulai membangun Masjid Agung Tirana pada 2015. Masjid ini nantinya dapat menampung hingga 4.500 jamaah. Bantuan internasional seperti Badan Kerja Sama Internasional dan Pembangunan Turki (TIKA) juga telah membantu membiayai pemulihan masjid era Ottoman.