REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, sumpah pemuda harus dimaknai lebih. Pemuda, kata dia, tak boleh berdiam diri dan harus terlibat dengan urusan sekelilingnya. Anak muda harus terlibat aktif dalam proses politik.
"Terlibatlah dalam proses politik dan anak-anak muda bisa mengatakan ini pada saat Jakarta menentukan pilihan tahun 2017. Mereka harus memainkan peran masa depan," kata Anies di Jakarta, Jumat (28/10).
Anies mengatakan, Jakarta adalah tempat sumpah setia itu dikumandangkan. Ketika sumpah itu diucapkan, 71 pemuda menyebut namanya sumpah setia. Sumpah pemuda itu, kata dia, adalah menyepakati satu bahasa persatuan, bukan satu bahasa.
"Kita tidak pernah menyatakan satu bahasa, kita menyatakan satu bahasa persatuan," ujar dia.
Menurutnya, Indonesia terdiri dari banyak etnis. Orang Sunda, kata dia, tetap dengan kesundaannya, orang Jawa dengan budaya Jawanya, orang Betawi dan lain-lain tetap dengan identitasnya. Dan, semua itu diikat dengan tiga poin yang tertuang dalam sumpah pemuda.
"Itu adalah perekat kebangsaan, hari ini kita rayakan. Dan kita ke depan harus menjaga agar persatuan itu makin kuat," katanya.
Cagub nomor urut tiga ini mengatakan, sumpah pemuda harus diterjemahkan lebih dalam di era saat ini. Jakarta, kata dia, harus menjadi contoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Salam bersama, kata dia, adalah alasan untuk memperkuat persatuan dan merekatkan persabahatan.
"Di Jakarta kampanyenya harus bernuansa kebhinekaan bernuansa persatuan dan kita jaga semangat itu dengan saling menghormati," ujar dia.