Jumat 28 Oct 2016 20:59 WIB

Mahasiswa Humas BSI Dapat Pembekalan Manfaat Integrated Marketing Communication

Mahasiswa Humas BSI tengah mengikuti seminar Integrated Marketing Communication.
Foto: Dok BSI
Mahasiswa Humas BSI tengah mengikuti seminar Integrated Marketing Communication.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Workshop dengan tema “Integrated Marketing Communication” mengundang antusiasme mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat (Prodi Humas) Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika Jakarta (AKOM BSI Jakarta). Workshop diadakan di Aula kampus BSI Pemuda, Jalan Kayu Jati nomor  2, Rawamangun, Jakarta,  Rabu (27/10/2016).

Workshop yang diikuti 200 mahasiswa Prodi Humas AKOM BSI Jakarta itu, mengundang praktisi dan akademisi bidang komunikasi Dr Ilham Prisgunanto Msi sebagai pembicara utama.

Menurutnya, dalam perkembangannya perusahaan yang berorientasi pada pemasaran  telah memiliki dan menempatkan tanggung jawab baru yang lebih mapan dan fokus pada divisi public relations (PR). “PR ditempatkan lebih luas dan lebih pada marketing oriented perspective, didesain untuk mempromosikan organisasi sebaik produknya atau pelayanannya,” ujar Ilham Prisgunanto.

Sedangkan Integrated Marketing Communication (IMC), lanjut Ilham, merupakan proses bisnis strategis yang digunakan untuk merencanakan, menyusun, mengeksekusi dan mengevaluasi koordinasi, kemampuan mengukur, program komunikasi brand yang persuasif sepanjang waktu dengan konsumen, calon konsumen, karyawan, prospek, kelompok dan target lainnya baik internal maupun eksternal khalayak.

Ilham mengatakan, bahwa terdapat beberapa aspek dalam IMC, yaitu, melihat IMC sebagai strategi bisnis yang berlangsung lebih dari integrasi taktis atas keragaman aktivitas komunikasi. Hal ini juga mengenalkan ada banyak jumlah khalayak yang relevan sebagai bagian dari proses yang penting tersebut. Khalayak eksternal meliputi konsumen, calon konsumen, investor, kelompok kepentingan dan publik pada umumnya.

“IMC dalam suatu organisasi, di mana setiap bagian dari suatu organisasi tidak dapat berdiri sendiri, namun harus memiliki satu visi dan tujuan yang saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya. Terutama di dalam era modern dan digital, dunia PR harus mulai peka dengan media kontemporer yang semakin berkembang,”  papar Ilham.

 

Dosen pendamping Prodi Humas AKOM BSI Jakarta Ita Suryani berharap dengan dilaksanakannya workshop tersebut dapat menambah wawasan bagi mahasiswa Prodi Humas AKOM BSI Jakarta. “Materi yang telah diperoleh di workshop ini, semoga dapat menjadi bekal pengetahuan bagi mahasiswa Hubungan Masyarakat mengenai pentingnya IMC dalam suatu organisasi, serta dapat mendukung pekerjaan seorang Humas,” ujar Ita Suryani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement