Ahad 30 Oct 2016 20:32 WIB

'Islam Jadi Teladan Dunia'

Inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar (kedua kiri), bersama Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid (ketiga kanan) dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri (kedua kanan) menghadiri Khataman Akbar Nusantara Mengaji di Masjid Siti Rawani,
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar (kedua kiri), bersama Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid (ketiga kanan) dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri (kedua kanan) menghadiri Khataman Akbar Nusantara Mengaji di Masjid Siti Rawani,

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penggagas Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar mengatakan, Islam Indonesia menjadi teladan bagi dunia dalam mewujudkan wajah Islam yang teduh dan damai. Menurut Muhaimin, yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, kunci keberhasilan itu terletak pada kecintaan terhadap agama dan Kitab Suci Alquran.

"Khususnya mencintai, menghafalkan, dan mengamalkan kitab suci tersebut," katanya saat memberi sambutan pada Khataman Akbar Nusantara Mengaji sekaligus Peringatan Hari Santri Nasional di Masjid Siti Rawani, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (30/10).

Oleh karena itu, dia mengajak, segenap umat Islam menjadikan Alquran sebagai pegangan dan pedoman menjalani tantangan dan kehidupan. Hal itu penting agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara mana pun. Namun, tetap berpijak pada Islam dan Alquran. "Kita harus siapkan generasi tangguh dan tetap memiliki spirit Alquran yang mengakar," kata Cak Imin, sapaan akrabnya.

Menurut dia, akar spiritualitas tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Seluruh model kemajuan negara mana pun mengalami krisis yang berakibat buruk terhadap keberhasilan yang diraih, hanya kekuatan lahir dan batin yang dapat mengatasinya.

Ia berharap, khataman Alquran bisa berlanjut agar Allah Swt memberikan kekuatan kepada segenap warga bangsa menuju Indonesia yang adil dan sejahtera.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri yang hadir pada acara itu menyebut Nusantara Mengaji sebagai ikhtiar penting mendorong Indonesia menjadi bangsa damai, makmur, dan sejahtera. Oleh karena itu, dia mengajak, masyarakat membiasakan anak-anak belajar mengaji dan mengkhatamkan Alquran, serta mendukung Gerakan Nusantara Mengaji.

Acara khataman akbar di Bekasi digelar di 200 titik yang tersebar di 56 kelurahan, 12 kecamatan. Dalam acara tersebut juga diserahkan beasiswa bagi penghafal Alquran (hafiz) berprestasi, peluncuran infak sejuta Alquran dan aplikasi khataman Alquran "online".

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement