REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Hasil investigasi terbaru dari pesawat Malaysia Airlines MH370 menunjukkan tidak ada yang mengendalikan pesawat tersebut saat jatuh ke air. Informasi yang diumumkan oleh Australian Transport Safety Bureau pada Rabu (2/11) itu mendukung penemuan lama yang memperkirakan pilot tidak memegang kendali ketika pesawat jenis Boeing 777 itu kehabisan bahan bakar.
Peneliti mengungkapkan, flap di sayap pesawat tidak dibuka saat pesawat terjatuh.Temuan itu didapatkan ketika peneliti menganalisis puing-puing sayap kanan pesawat dan menemukan kerusakan karena flap berada dalam posisi tertutup.
"Data dari komunikasi terakhir dengan pesawat menunjukkan pesawat berada di ketinggian tertentu dan mengalami penurunan ketinggian pada waktu itu," tulis laporan Australian Transport Safety Bureau, seperti dikutip dari The Independent.
Dari skenario itu diketahui pesawat akan jatuh dengan kecepatan tinggi ke Samudera Hindia. Jika pilot masih mengendalikan pesawat, pesawat akan meluncur lebih jauh dari zona kecelakaan yang diperkirakan. MH370 Boeing 777 menghilang dengan 239 penumpang dan awak, setelah meninggalkan Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret 2014.